Kalau diinget-inget banyak banget kejadian lucu diperjalanan ini. See how lah seberapa jauh ingetan gue.
Once upon a time in 2009, airasia launched its new destination to Ho Chi Minh City - Vietnam, directly from Jakarta. Suddenly in the middle of the night, Giri asked me whether I want to go here or not? Hehehe, secara dibilang tiket PP nya cuma 180.000 saja! langsung lah gue ajak Nadia untuk beli tiket ini dengan dalil nothing to lose 180.000 (^_^).
Setelah kejadian ini awalnya kami gak inget kalau pernah booked tiket, tiba-tiba ada email itinerary yang bikin gue dan Nadia bingung! Hahaha, ternyata tiket ke Vietnam. Dan beneran gak ngeh sama tiket ini sampai H-2 bulan.
H-2 bulan masih bingung antara mau pergi atau gak? Waktu itu gue dan nadia masih kerja di KAP, jadi gak bisa mastiin boleh cuti atau gak. Nadia almost canceled this trip since she had work to do. At that time, I said to myself if I could take my annual leave I would go with or without Nadia. But finally, Nadia could make it. So, here is our story.
Dudul #1 Sebelum berangkat : Tipikal orang yang takut kelaparan. Sebelum boarding kami makan dulu karena berpikiran gak mau makan di pesawat. Setelah makan liat Dunkin Donuts, kriyep-kriyep berpikiran akan lapar nanti di Pesawat jadilah kami beli itu donat. Setelah di pesawat, bosan di perjalanan akhirnya buka menu airasia. Udahannya niat makan sebelum landing karena berpikir nyari makan di HCMC malam-malam nanti susah. Baru 15 menit buka menu, berubah pikiran akhirnya pesen makan saat itu juga. Huahahaha! *geblek emang dah beduaan ama Nadia kalo soal makanan* :p
Perjalanan langsung ke Vietnam dari Jakarta itu 3 jam dan seinget gue gak ada beda waktu antara Vietnam dan Jakarta.
Dudul #2 Nyampe Tan Son Nhat Internatioanal Airport, kami bermaksud nukerin Dollar ke Dong. Entah kenapa, saat itu harusnya kami cari rate yang tinggi tapi malah minta rate rendah sama money changer nya! huahaha, untung money changer nya baik ngasih tau...hihihi...
Sampe HCMC kami langsung ke Pham Ngu Lao street, District #1 tempat Saigon Sport Hotel 3. Kami sudah booked dari Jakarta, jadi sampai sini gak perlu cari-cari lagi. Rate Saigon Sport Hotel 3 ini sekitar 150.000 / orang / malam (booking via hostelbookers.com).
HCHM city itu terbagi beberapa district. Pham Ngu Lao street yang ada di #District 1 itu merupakan daerah turis mancanagera. Banyak website penginapan yang menyarankan daerah ini.
Sebelum tidur gue sama nadia sempet keliling daerah ini sekalian cari city tour untuk perjalanan besok dan tentunya foto-foto lah yaa walapun malam.. hahaha, eksis :p.
City tour kami namanya The Sinh Toursit, lokasi tour ini masih disekitar Pham Ngu Lao street. The Sinh Tourist merupakan tour agent terbesar di Vietnam yang menghubungkan wisata kota-kota di Vietnam dari Utara ke Selatan, dari Hanoi ke Mekong Delta. Ketika kesana gue nyari tour agent nya tanpa browsing, tapi kalau kalian mau browsing dulu bisa dilihat disini. Kinda recommended though!.
#1 Cu Chi Tunnel
Penjelasan cu chi tunnel bisa diliat disini. Cu chi tunnel sempet dikenal dengan sebutan negara bawah tanah.
Tunnel ini digunakan sebagai persembunyian masyarakat Viet Chong pada masa perang dengan Amerika. Jalan masuk tunnel ini sangat sempit, seukuran tubuh manusia. Tunnel ini terdiri dari beberapa level, ada 4 level kalau gak salah. Dan level paling atas udah diperbesar untuk kepentingan pariwisata. Dang! diperbesar aja itu pas gue masuk, berasa sesak banget. Hehe... Dibawah tunnel ini bener-bener seperti rumah; ada ruang makan, ruang belajar, dapur, kamar tidur, etc. Di desain sedemikian rupa agar Viet Chong bisa bertahan dibawah sini.
Inilah terowongan yang dibuat untuk melaraikan diri dari tentara Amerika.
#2 City tour
Ini sih karena rada malas muter-muter sendiri jadinya ikutan city tour. Rada malu juga sebenarnya ama bule-bule lain, setelah tour cu chi tunnel mereka semua turun dan keliling kota sendiri. (^_^) cuma yaa karena udah terlanjur jadi diikutin aja ini tour.
#1 Cu Chi Tunnel
Penjelasan cu chi tunnel bisa diliat disini. Cu chi tunnel sempet dikenal dengan sebutan negara bawah tanah.
Tunnel ini digunakan sebagai persembunyian masyarakat Viet Chong pada masa perang dengan Amerika. Jalan masuk tunnel ini sangat sempit, seukuran tubuh manusia. Tunnel ini terdiri dari beberapa level, ada 4 level kalau gak salah. Dan level paling atas udah diperbesar untuk kepentingan pariwisata. Dang! diperbesar aja itu pas gue masuk, berasa sesak banget. Hehe... Dibawah tunnel ini bener-bener seperti rumah; ada ruang makan, ruang belajar, dapur, kamar tidur, etc. Di desain sedemikian rupa agar Viet Chong bisa bertahan dibawah sini.
Inilah terowongan yang dibuat untuk melaraikan diri dari tentara Amerika.
It's just the real and the safest place to escape |
#2 City tour
Ini sih karena rada malas muter-muter sendiri jadinya ikutan city tour. Rada malu juga sebenarnya ama bule-bule lain, setelah tour cu chi tunnel mereka semua turun dan keliling kota sendiri. (^_^) cuma yaa karena udah terlanjur jadi diikutin aja ini tour.
City tour ini yang gue inget cuma ketiga tempat Reunification Palace (Istana Negara), General Post Office, dan Notre Dame Church Cathedral. Hahaha sumpah gak penting banget ini city tour secara kantor pos dan gereja nya sebelahan, dan ternyata Istana Negara juga gak jauh dari situ, jalan kaki juga bisa...Hihihi.. pelajaran keliling kota itu sendiri aja gak usah pake tour, sayang budgetnya! :D
#3 Keliling Sendiri
Setelah city tour, kami masih punya waktu jadinya memutuskan keliling kota dengan berbekal peta yang ada. Tempat pertama War Remnants Museum berhasil kita datangin. Museum ini isinya barang dan foto jaman perang vietnam dan amerika.
Ada satu hal yang menarik, museum ini memasang kutipan deklarasi kemerdekaan Amerika 4 Juli 1776 yang isinya "we hold these truths to be self-evidence, that all men are created equal, that they are endowed by their Creator by certain unalienable rights, that among these are Life, Liberty and the Pursuit of Happiness." dan persis disebelah deklarasi ini dipasang foto-foto kekejaman Amerika terhadap Vietnam, so ironic!.
Setelah dari war remnants museum kami mencoba mencari tempat yang namanya The building of People's Committee - di peta kayak gitu tulisannnya. Udah muter-muter, tanya ke orang sekitar gak ada yang tau. Akhirnya kita PD tetap muter-muter dan gak ketemu juga, ada kali kita muterin jalan yang sama 3x -ini dudul #3- sampai akhirnya mampir ke butik + makan ice cream.
Malamnya kami mencari Trung Nguyen Cafe yang katanya terkenal banget. Jadi ini coffee shop yang juga ada main course. Belagu pesen kopi spesial yang ada gak keminum karena kopi hitam, asli pahit banget. Oh iya Vietnam juga salah satu negara yang terkenal dengan kopinya, disini ada beberapa coffee shop yang cukup terkenal, ya salah satunya Trung Nguyen Cafe ini.
#4 Last Day
Saat nya belanja dan beli oleh-oleh, pastinya ke Ben Thanh Market. Kaaallaappp!! huahahaha...
Disini tiba-tiba gue melihat post card dengan gambar The building of People's Committee. Refleks gue tanya nama gedung ini dalam bahasa Vietnam yaitu "Tru So Uy Ban Nhan Dan Thanh Pho". Karena penasaran, balik dari market kami naik taksi langsung ke gedung ini, di taksi gue tanya gedung dengan tulisan vietnamnya, dan Bapak ini langsung tau donkkk.. Oke, pelajaran ada baiknya di peta itu dicantumkan nama lokal dari lokasi-lokasi wisata.
Setelah sampai di sana, dudul #4, ternyata pas kemarin nyari-nyari sebenarnya kami udah nyampe gedung ini, gue mengenali pos satpam nya. Tapi dititik pos satpam itu instead of belok kiri, malah belok kanan. Naahh.. gak ketemu kan.. hehehe, tapi paling gak kami merasa cukup pintar untuk membaca peta..hohoho pembenaran (^_^).
Masih ada waktu sebelum pulang, kita nyempetin ke Woman Museum. Menurut gue sih gak ada yang special banget dari museum ini. Mereka bangun ini museum karena sangat menghargai wanita dan perjuangannya. Cerita perjuangan wanita vietnam saat perang amerika cukup terkenal sampai HCMC masuk jadi salah satu dari 7 destination for woman.
Setelah dari sini akhirnya kami memutuskan ke bandara.. Sebenarnya kita udah siap-siap pop mie buat dimakan sebelum berangkat. Dudul #5 Setelah check-in karena takut imigrasi nya lama, akhirnya kami memutuskan lewat imigrasi trus makannya di dalam. Sampai dalam ternyata susah dapetin air panas, akhirnya kita memutuskan ngasih pop mie ke OB dengan harapan sebentar lagi boarding dan kita makan di pesawat. Segera setelah kita kasih pop mie ke OB, ternyata pesawat di delay 1.5 jam. Doeng!! Bingung mau ngapain karena gak mungkin keluar lagi, mau beli mineral water baru sadar Dong vietnam nya udah habis. Gue dan nadia sampai ngoprek-ngoprek dompet nyari sisa-sisa Dong. Ternyata gak cukup juga. -.-" Jadilah kita bertahan kehausan 1,5 jam. Dan pas masuk pesawat baru ngeh, kenapa tadi kita gak beli makan dan minum pake kartu kredit aja yaa!!! aarrrghhh si dudul berdua ini, benar-benar dudul ternyata. Hahaha.
Sekilas tentang Ho Chi Minh City.
Seperti kebanyakan ibu kota lainnya, kota ini juga cukup padat dan riweh, terutama pengendara motor yang bisa dibilang lebih parah dari Jakarta. Sebelum berangkat sempat googling dan disebutkan kalau pengendara motor disini brutal dan ternyata bener. Kalo diibaratkan Pengendara motor disana seperti pengendara bajaj disini, semacam tidak punya aturan dan jumlahnya pun banyak banget.
Tidak seperti di Jakarta, tempat tinggal disini unik menurut gue. Kalau dilihat dari luar mungkin lebar nya cuma sekitar 2 - 5 meter tapi tinggi ke atas, ada yang seperti rumah tingkat biasa ada yang semacam rumah susun. Gue ada lihat satu tempat tinggal yang lebarnya sekitar 2 meter tapi terdiri dari 3 tingkat keatas dan balkon untuk jemur di tingkat 4. Hihihi lucu.. Gak kebayang setiap hari harus turun naik tangga.
Oh iya, nilai tukar Vietnam secara nominal emang lebih rendah dari Indonesia, tapi secara value harga barang-barangnya gak beda jauh, jadi gak murah-murah banget juga.
Gak banyak yang bisa diceritain tentang vietnam karena waktu gue disana juga sebentar. Buat gue sih, bagaimanapun pengalaman perjalanannya, tetap aja menyenangkan.. hehehe.