Tuesday, December 30, 2014

Visa Oh Visa

Di 2014, gue melakukan perjalanan besar 3 benua 4 negara yaitu Mesir, Yordania, Yunani dan Turki. Kenapa 3 benua? karena Turki merupakan bagian dari Benua Asia dan Benua Eropa. Sebagai penduduk yang memegang passport Indonesia, sungguh sangat disayangkan kita harus membuat 4 visa karena masing-masing negara membutuhkan visa yang berbeda. Sampai saat ini pemegang Indonesia Passport masih harus memerlukan visa untuk masuk ke banyak negara.

Visa Turki
Dimulai dari yang paling mudah dulu ya. Visa Turki termasuk mudah, bisa visa on arrival dan sekarang dipermudah lagi e-visa. Bisa buka website nya disini atau langkah-langkahnya bisa dilihat di blog temen langkah e-visa. Biaya visa turki 25 USD.

Thursday, December 25, 2014

3 Jam di Gili Trawangan

Akhinya gue berkesempatan untuk ke Lombok dan punya waktu untuk ngunjungin trio Gili (Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan), well not literally ketiga tiganya sih, gue cuma ke Gili Trawangan yang sebenarnya lebih karena penasaran sama bentukan pulau itu.

Pemandangan ke Pelabuhan Bangsal

Eternal Sunshine of The Spotless Mind.

Ada yang tau film itu? Itu salah satu film favorite gue, kalo kata wikipedia sih ini. Intinya ini film tentang gimana menghapus kenangan tentang hubungan dengan seseorang, but at the end it won't work. Some say "when it's a heart's call, you just can't deny".

Entah kenapa gue memilih judul itu untuk tulisan ini, tulisan yang sebenarnya akan mencerikan tentang fase saturn return yang gue alami menjelang umur gue berubah ke kepala tiga. Inget tulisan sebelumnya disini. Kalimat menempa mental supaya menjalani kehidupan dengan cara terbaik di usia mendatang, nampaknya itu yang terjadi sama gue.

Beberapa tahun lalu, gue pernah mengalami fase "the lowest point of my life". Iya itu fase dimana gue pengen banget ilang ingatan untuk satu hal itu karena "it's so damn hurt". Lalu gue pernah nonton di The Good Doctor (korean drama.red), dimana si dokter yang mengalami autisme dan kejadian buruk pada masa kecilnya bilang "saya gak mau melupakan masa lalu saya walaupun itu menyakitkan, karena ketika saya berusaha sangat untuk melupakannya, memori sel otak akan kenangan baik bersamanya  akan hilang juga.  Saya cuma punya memori itu tentang Ibu saya, jadi saya gak mau melupakannya". Gue berasa 'deg'.. Iya ya mungkin karena itu gue bisa dibilang gak inget banyak hal tentang kejadian-kejadian yang terjadi beberapa tahun belakangan terutama sejak 2007. Berusaha sekuat tenaga untuk gak inget-inget bikin gue justru melupakan memori baik yang yang juga terjadi pada masa itu.

Tuesday, November 4, 2014

No, you can’t go to Athens, you go back to Amman!

No, you can’t go to Athens, you go back to Amman!

That was pretty frustating and made me almost cried; yet I couldn’t show my tears in front of them, the Middle East Airlines officers!



After spending beautiful journeys in Jordan, time to continued my trip to Greece. I flew with MEA-Middle East Airlines that brought me to Beirut, Lebanon for 12 hours transit. It was around 10 p.m when I arrived. I actually already checked-in from Jordan to Greece and had two boarding passes. However, as a first timer having long hours transit, I came innocently to transit desk. I showed my passport and boarding pass, then they gave me two meals vouchers. They asked me a few questions; the reason why I wanted to go to Greece, did I have enough money with me, as well as how may days will I spend for my vacation in Greece. Right after I answered those questions, they said "I keep your passport here, you go to duty free area, find the restaurant and a place to rest. Go back here at 6 am tomorrow", I nodded thinking that this was a normal procedure.

Saturday, November 1, 2014

Shits Happened in Egypt

Have u ever experienced any “shit happened” when you traveled?
On my last big trip, I've got lesson learned that shouldn't be taken un-seriously!

When I was happily landed on Cairo International Airport, I went directly to the immigration counter. Unfortunately, I needed to wait for my passport being further checking. It’s basically common in Cairo although I didn’t know the way they chose the tourists to be checked further. They said I have to wait at the back for 5 minutes. Almost 15 minutes there was no announcement that my passport had been finished checking. Then, I asked the officer, again he just said, “You have to wait for 5 minutes”. The hostel driver actually will pick me up when I arrived, so I called the hostel (yeah I turned on my international roaming -.-) and told him that I still needed to wait for my passport. I asked him the driver number, but he said the driver would come to see me and he asked me what I worn at that day. Because of the miscommunication, I couldn’t manage to meet the driver, and when I called the hostel again, he said better for me to take taxi, he would tell the address to the taxi driver, by the way.

Wednesday, October 29, 2014

Vertical Caving & Heritage Story


Jomblang Cave & Sendratari Ramayana Theatre– September 2014

Yeay I was back again to Yogyakarta. This time’s plans were to visit Jomblang Cave and watch Sendratari Ramayana in Prambanan temple.
So, who was your travel friend this time, Ri? Mmhm seriously? Are you asking me this question? I think that was rhetorical statement, you guys know lha with whom I traveled. Bwhahahhaha :P

As usual we were going to take train again and again (kere apa gimana sih gak pernah naik pesawat ke Yogya ;P). Taking Senja Utama Solo on September 12, 2014 from Pasar Senen Station, we left at 20.55 and arrived at 6 o’clock in the morning at Yogyakarta Station on September 13, 2014.



Goa Jomblang is a vertical cave with the forest inside, and located around the Kidul mountain area. It links to Grubug cave which has a “ray of light” or “Heaven Light” when you come before noon. It wasn’t easy to visit Goa Jomblang alone; we needed to book the agent to prepare us for everything needed such as rope and safety stuff to touch the ground of Jomblang Cave. It cost us 450k IDR per person (including lunch). Expensive huh, yet it was worth the price later on.

Being picked up by our driver early in the morning, we directly headed to Jomblang Cave. The directions from the agent weren’t clear enough. There’s also no sign on the way to get there. Fortunately our driver knew the area although we still needed to asked local people to find the place. We needed to turn right after the school, said the agent, and you know what? The road was really bad! Extremely bad! The agent said it was only one kilometre after the school, yet it turned out more than 1 km. We needed to drive over the cashew farm with the broken road. It took around 2 hours and half to get Jomblang Cave from station.

Tuesday, October 7, 2014

Just a Random Traveler

Tebing Keraton & Blue Doors Coffee, Bandung - Oktober 2014

Yes I am a random traveler. Gue memang benar-benar random. Jadi kemarin itu gue ada meeting di Bogor. Hari itu hari jumat yang gue tidak berniat nginep karena awalnya mau les dan gak ada nyokap jadi gak ada orang di rumah. Tapi mendadak gue random................

Random #1
Gue whatsapp wanda dan bilang "Wa, lo nginep di Bandung? ke Tebing Keraton yuks". Gue rasa sih wanda speechless (eh harusnya dia udah bisa sama ke-random-an gue). Dia cuma bilang "ya udah lo kesini aja dulu". 

Sembari makan malam, sembari cari travel ke Bandung. Agak susah juga cari travel jumat malem karena biasanya udah full booked. Akhirnya gue memutuskan usaha terakhir yaitu naik bus dari terminal Baranang Siang Bogor, kalo emang gak dapat juga berarti emang belum jodoh ke Bandung malam ini. Lucky me! bus-nya ada dan siap jalan. 

Random #2
Novel sama mp3 gue ketinggalan, jadi selama perjalanan gue gak ada hiburan, Alhamdulillah gue anaknya ngantukan, jadi yaaa tidur aja.. hahaha, cuma yaaa pas gue bangun, taraaaa.. masih di tol dalam kota --.-- Jakarta oh Jakarta!

Bus ini menuju terminal Leuwi Panjang. Ketika udah keluar tol gue mulai nyalain GPS gue untuk cari tau lokasi Hilton hotel Bandung. Di suatu perempatan si bus belok ke kanan yang mana kalo gue liat GPS itu malah menjauhi arah ke Hilton. Akhirnya gue memutuskan turun di situ, fyi itu udah jam 12 malam. 

Gue tanya bapak-bapak arah ke Hilton atau Stasiun kalo naik angkot, eh si Bapak malah nyaranin naik taksi aja. Dalam hati gue, yailah pak kalo naik taksi juga mah gue gak perlu nanya... hehehe...eh tapi mungkin dia bingung juga kali yaa "mau ke hilton kok nya naiknya angkot :p" .. Hahahahaha

Akhirnya gue nyebrang ke tempat angkot ngetem dan naik angkot yang mana gue tetap harus nyambung lagi. Di suatu pertigaan gue disuruh turun dan nyambung angkot lain. Have no idea sih gue angkot apa yang harus gue naikin, pokoknya yang jurusan stasiun, iya stasiun Bandung karena Hilton deket stasiun.

Tapi dari beberapa angkot yang lewat belum ada yang menuju stasiun sampai ada satu angkot yang bukan tujuannya tapi mau ngelewati stasiun dan akhinya malah nganter gue sampai depan Hilton. Thanks to si Bapak Supir. Oh iya sebelum turun gue sempet ngobrol sama si Bapak tentang Tebing Keraton, menurut si Bapak lebih murah naik taksi daripada sewa angkot.

Sunday, September 28, 2014

Failed Flying Lantern

Yogyakarta., Magelang - May 2014

The second Arisan movie! yes it was the movie that encourage many people to come to Borobudur to see flying lanterns on the Vesak day. Me also becoming one of those people. Provoking by a friend I finally booked a train ticket to Yogyakarta. 

Taking Senja Utama Yogya from Pasar Senen Station on May 24, 2013, We arrived at 5 o'clock in the morning at Yogyakarta Station. It was May 25, 2013, The Vesak day, this is the feast day for Buddhist. Well, May 25, 2013 was being unforgettable moment for tourism, Here's come the story.....

We took a bus from terminal ... to terminal ... (shamed on me that couldn't easily remember a name -.-). Taking bus to Magelang from Yogyakarta took us around 2 hours, from Magelang bus terminal we continued taking another bus to Borobudur and go straight to our guesthouse. 



While waiting another friends to come we decided to sleep! hahahaha... 2 hours sleeping was a good thing to start a long day... 

It's 1 o'clock in the afternoon and we had our lunch. The restaurant was really close to the gate of Borobudur, so we walked while waiting for procession. It was really crowded! totally crowded with the domestic tourists as well as foreigners, standing applause for Arisan movie who had successfully brought many tourists to Borobodur on the Vesak day! *sad smile*

Saturday, September 6, 2014

A glimpse of distraction

It's just a glimpse of distraction and it's just happened.

It was somewhere in June, 2013 when he and I first met. We are just friend. We are not even close to each other, bahkan perkenalan kita absurb. Remember my story when I said "gak pernah terpikir saat itu akhirnya gue berani ngomong cuma dengan pancingan yang bikin senyum, pun gue gak pernah berniat cerita lagi ke siapa pun". Pertama kali janjian pergi karena gue minta bantuan untuk urusan temen gue. Entah gimana ceritanya dia memberanikan dirinya untuk gue bisa curhat sama dia, dia bilang "gue tuh jadinya lebih deket sama elo kali, Ri daripada si X". 

Well, ya saat itu memang yang akhirnya gue ceritain hanya garis besarnya aja. Then come another day ketika gue nemenin dia nulis untuk buku barunya. Without much talking, I just sat in front him watching he's writing. Dan tiba-tiba dia "curhat" (sebenarnya nih anak ngarepnya gue yang curhat..Hahaha). Tapi entahlah saat itu gue gak mau bahas apapun lagi. It's like my gesture said "can we change the topic?". I guess he understood!

Tapi kekuatan gue untuk gak curhat cuma sebentar, semakin malem gue makin gak tahan untuk cerita (yaa, dipancing mulu sih yaa.. jadi bawaannya pengen meluruskan aja tuh cerita.. hahaha). Kala itu hari minggu di bulan Ramadhan yang akhirnya kita sepakat untuk sahur bareng sambil gue terus bercerita apa yang sebenarnya terjadi ketika itu. Anak ini cuma manggut dan bilang "gue baru tau kalo ceritanya segitunya", gue lanjutan dengan "apapun yang lo denger dari gue, gue gak minta elo mengerti bahkan memihak gue. Gue masih sanggup kok untuk membela diri karena gue tau gue gak salah (<--- anaknya gengsinya tinggi). It was midnight then I finally said "makasih yaa udah dengerin gue ceritaaa, asliek gue gak berhenti ngomong", hahaha... and he said "anything for you, Ri" 

Sunday, August 24, 2014

Salah satu peninggalan tertua itu ada di Indonesia

Situs Megalitukum Gunung Padang, Jawa Barat - April 2014

Suatu waktu diajaklah gue sama temen lama tapi baru kenal. Kenapa begitu?
Teman gue ini bernama Rozy Aldilasa, penyiar Radio Heitz se-Jakarta (asliek niat amat promosiin). Gue kenal banget sama anak ini dari temen SMA, yang ternyata si Ojiek (panggilan ikrib ceritanya) itu teman gue di Radio kampus RTC UI (jadi tahu nya udah lama tapi baru kenal.. hahahaha). Nah, udah segitu aja perkenalan sama Ojiek nya.

Jadi ini adalah perjalanan pertama gue bareng Ojiek. Gue yang udah sumpek senep ama Jakarta setelah 3 bulan gak halan-halan secara trip terakhir bulan Januari..bilang "Jiek kalo ada trip yang gak pake cuti ajak-ajak yaa" hohoho si mure!. Dari rencana pergi berlima, berujung jadi cuma bertiga yang pergi. Sebut saja satu teman baru gue bernama Jane.

Sabtu 26 April kita janjian di Pasar Festival Kuningan. Dari situ kita bersusah payah ke Terminal Kampung Rambutan karena ujung-ujungnya naik bus dari Semanggi... Yailah kenapa gak janjian di Semanggi aja sik! -.-

Dari Semanggi naik bus ke Kampung Rambutan, tidak beruntungnya kami ternyata itu bus cuma sampai cawang, jadilah nunggu lagi bus yang ke Kampung Rambutan. Sampai kampung rambutan naik bus jurusan Cianjur. Perjalanan sekitar 3 jam, kita turun di pertigaan sebelum terminal yang disebut pertigaan warung. Dari situ kita dijemput pamannya temen Ojiek. Beliau ngajak kita makan sate marangi khas Cianjur kemudian mengantar kita ke sebuah penginapan yang lebih mirip losmen...dan hohoho gue lupa nama losmen nya apa. Sang paman ngasih tau kita kalau mau ke Gunung Padang sewa mobil aja. Range sewa sekitar 250.000 - 300.000. Terima kasih sangat untuk Paman temennya Ojiek.



Besok paginya setelah sarapan Lontong Garasi Khas Cianjur dan setelah baliknya pake nyasar entah kemana, kita ke tempat yang disebut sang Paman untuk bisa nego charter mobil. Nego sana sini akhirnya sepakat 300.000 ke Gunung Padang, Stasiun Lampegan dan Curuk Cikondang. Deal! berangkaaattttt...

Friday, August 15, 2014

One Fine Day

One fine day and a short deep conversation

X : Apa kabar hati?
Y : Masih gini2 aja, ingin menjauh tapi masih enggan
X : Masih galau?
Y : Gak tau ya galau atau gak
X : Kamu cuma cukup berdiam diri. Dalam hening kamu bisa mendengar suara hati kamu. Kalau sudah tau kamu akan lebih kuat melangkah dan memutuskan. Nanti juga ada waktunya pengen menyendiri. Sekarang kalo masih setengah-setengah percuma.
Y : kalo ngobrol sama kamu berkaca-kaca selalu.
X : Mungkin aku semacam cerminan hati kamu. Aku suka gak sabaran, dan pengen nyeret kamu untuk ngomong jujur.
Y : Emangnya aku kurang jujur apa sama kamu
X : No no jujur sama diri kamu sendiri. Aku kalau liat kamu tuh kayak aku yang dulu, tapi kamu masih lebih bagus, gak melow parah kayak aku. Memalukan. Hahaha
Y : Mungkin aku udah mati rasa. Atau gak tau gimana nya rasa nya sedih. Tapi aku masih nangis kok.
X : Tapi menurut ku, yang bikin kamu nangis itu ketika kamu tahu semua pencitraan kamu gagal total.
Y : mmhm mungkin lebih tepatnya pembenaran yang aku buat sendiri.
X : Nah!! Trus kamu gak bisa bohongin aku, ada dalam diri kamu yang mau memunculkan dia apa adanya. Kamu cuma gak siap aja.
Y : Aku mau nangis!
X : Belum cape sama standard yang kamu buat sendiri itu? Standard itu buat bahagiain siapa sih mbak?
Y : Sebenarnya aku merasa jahat dan egois. Dengan seperti ini aku seperti membatasi dia. Aku gak pernah melarang, aku cuma selalu ingin tahu. Aku cuma pengen sama dia selagi aku bisa.
X : Kamu pengen dia bahagia ya? Dia juga pengen kamu bahagia. Kalau dia menahan diri sama persis sama yang kamu lakukan. Suatu hari kamu akan sadar bahwa jawaban semua ini bukan egois, kamu cuma gak percaya diri.
Y : Gak percaya diri kalau aku sanggup ninggalin dia gitu?
X : Bukan, gak percaya diri bahwa kamu layak bahagia dengan diri kamu sendiri, bahwa masih ada kebahagiaan lain, bahwa kamu layak dicintai.
Y : ....

-One Fine Day 08.08.2014-
Antara Jakarta Sorong.

Tuesday, May 6, 2014

The (not-literally) worst trip

Bali & Lombok (gak penting) - Maret 2014

Fuih.. gak tau sih musti bilang apa, tapi pengen cerita aja.
Kemarin itu tiba-tiba gue diminta ke Bali ama sepupu untuk nganter passport dia karena mendadak dia harus ke Singapore dan gak bawa passport..La la la denger ceritanya, intinya harus ada yg anter passport dia dan nyampe Bali siang karena flight ke Singapore sore.
Akhirnya gue yang saat itu emang lagi keluar dengan outfit seadanya (eh penting ya ini diceritain.. hahaha) meng-iya-kan permintaan ini, dengan iming-iming dibayarin .. asli mure! Hahaha
Jam set. 10 dari senayan gue langsung ke Bandara ngejar flight jam 11.20 pake citilink (dan gue beli tiket on the spot).
Dan voila tiba-tiba gue udah di Bali aja gitu. Hahaha, iya hooh gue aja masih bingung kok... ada temen yg speechlees karena jam 8 dia nelpon, gue masih mager di kasur. Siang dia whatsapp gue udah di Bali
Singkat cerita, bertemulah gue dengan si sepupu gue ini di Bandara. Urusan selesai, gue bingung mau ngapain. Trus "Kak ,apa gue ke Lombok aja ya?" . Si Kakak "hahaha, terserah pokoknya tiket jangan mahal2 yaa" .. #Oksip

Dan-entah-kenapa-gitu-gue-memutuskan-ke-lombok!! Hahaha gelo maneh emang...

Dari Bandara gue naik semacam taksi ke Pelabuhan Padang Bai, pertama kali nya lewatin jalan tol Bali yang diatas laut.. hahaha norak! Tapi sepanjang perjalan gue malah tidur.. ngantuk banget aja gitu. Dari Pelabuhan Padang Bai gue naik ferry selama 4 jam. Ealah jauh juga ternyata. Kondisi udah gak enak banget, HP yang bisa online mati dan gak bawa power bank. 

Di ferry gue ngeliat tempat yang ada matras dan colokan, tanpa mikir itu tempat buat siapa gue main duduk aja gitu disana, dan ternyata itu tempatnya para supir truk. Gue rasa mereka bingung juga sih, tiba-tiba ada mahluk cantik duduk manis di tempat mereka (iya hooh berasa cantik karena kan itu supir cowok semua :p). Singkat kata selama 4 jam gue berada ditempat itu. Hasil ngobrol-ngobrol sama si supir, ditawarin bareng ke Senggigi, awalnya gue sok jual mahal gue bilang aja "ntar saya tanya bule-bule itu dulu yaa mau bareng apa gak" (aslinya gue rada takut sih kalo sendiri... hohoho). Too bad tuh bule-bule pada bawa motor, jadi gak bisa join. 

Akhirnya gue pasrah iya aja ikut bareng sama tuh supir sampai ke satu perempatan yang dia bilang kalo mau ke Sheraton Senggigi udah deket tinggal naik taksi. Iya tujuaaan gue cuma ke Sheraton Senggigi (Gak usah dibahas yang ini!! Hahaha). Di perjalanan rada was-was sebenarnya secara itu udah malem juga, tapi dalam hati berusaha yakin kalo supir ini gak jahat. Alhamdulillah gue dianter sampai tempat dimaksud dengan selamat. Terima kasih pak Supir!! .. buat gue sih ini salah satu hal gila yang pernah gue lakuin!!

Then voila tiba-tiba gue udah di Sheraton Senggigi.. la la la la.. ngobrol sebentar, selesai! gue memutuskan balik malem itu juga naik taksi ke Lombok International Airpot dan jeng jeng jeng Bandara nya udah tutup! Gak 24 jam. (saat itu udah jam 11an malem.. hohoho). Gue yang niat mo beli tiket on the spot buat besok pagi mengurungkan niat. Akhirnya memutuskan ke Pelabuhan lagi naik ferry balik ke Bali. 

Nyampe subuh di Padang Bai naik semacam mobil travel sampai terminal.. eer lupa.. Hahaha. Dari situ naik ojek sampai Pantai Kuta.

Sarapan Mc.D (again! kalo di Kuta gak jauh-jauh dari Mc.D) lalu ke Bandara. Tidur di Bandara ada kali 2 jam .. Hahaha dan akhirnya pulaaaangg.

Saat itu sebenarnya lagi long weekend, tapi karena besok nya libur Hari Raya Waisak ya kali gue extend di Bali, malah takut gak bisa pulang.

Begitulan sekelumit cerita nekat gue yang tiba-tiba ke Lombok dan I have no idea gimana bentukan lombok karena malem. Hahaha...

Notes : Don't try this at home!

Saturday, April 19, 2014

What To Expect

Nothing.

Terlalu banyak yang terjadi satu tahun belakangan ini. Bukan sesuatu yang baik, bukan juga sesuatu yang buruk. Memang harus terjadi seperti itu. Semua nya semacam terlalu singkat. Pelajaran hidup memang jauh lebih berat dari pelajaran apapun, cuma kadang kita nya yang gak siap nerima. 

Gak banyak yang tau apa yang sebenarnya terjadi setahun belakangan ini, memang gak harus dan cukup untuk mereka-mereka aja. Semua cuma konsekuensi dari keputusan yang terlalu berani untuk gue ambil. Ya, gue memang a risk taker

Belakangan ketemu orang-orang yang sedikit banyak membuka mata gue. Bukan sebuah kesengajaan, hanya kebetulan yang baik. Gak pernah terpikir saat itu akhirnya gue berani ngomong cuma dengan pancingan yang bikin senyum, pun gue gak pernah berniat untuk cerita lagi ke siapa pun. Tapi awal dari itu justru seharusnya gue mulai berpikir dengan logika. 

Ketika pada akhirnya gue menemukan sebuah "distraction"- yang gak seharusnya ada, gue mungkin harus berterima kasih walaupun tau itu salah, walaupun tau seharusnya gak seperti itu. Gue bukan bagian dari mereka, gue pun gak punya keinginan untuk bergabung secara de jure, cuma senang bermain bersama. Tapi ini pun bisa jadi kesalahpahaman, karena kebanyakan orang sekarang cuma melihat tanpa bertanya. 

Expect less! because at the end of the day all we gotta do is to forgive.



Monday, April 14, 2014

Blue Green Telaga Warna, Dieng


When the colors turns into green, Telaga Warna ~ Dieng, Central Java, Indonesia.
Another unpretentious yet beautiful of Indonesia.

Thursday, March 27, 2014

The Magic of Wat Arun ~ Temple of the Dawn

Bangkok (again) - January 2014

Akhirnya Wat Arun!!! 

Fuih setelah gagal mencapai tempat di Agustus 2012 ketika mampir ke Bangkok dari Siem Reap demi tantangan jalan darat cross border dua negara, akhirnya gue bisa menikmati Wat Arun, Temple of the Dawn (Kuil Fajar) Januari ini.


Monday, March 24, 2014

First trip with 15 years old best friend

Padang, Sumatera Barat- Februari 2013

Akhirnya gue dan Dina pergi bareng walaupun judulnya masih di Indonesia. Yak, pulang kampuang basamo..Hahaha

Awalnya gue cuma beli tiket berdua sama Wanda tapi berujung Dina dan temannya mau ikut, jadilah kami berempat berencana ke Padang pas weekend Sabtu Minggu dengan harga tiket PP 120.000 saja! (promo Mandala ;p).

Karena sesuatu dan lain hal yang akhirnya berangkat cuma gue, Dina dan adiknya, Icha. Early flight itu memang gak enak banget yaa... dag dig dug pengalaman telat pesawat masih berasa. Eh tapi sisi positifnya bisa liat sunrise dari pesawat (^_^)



Keuntungan traveling ke yang katanya 'kampung halaman' itu enak, ada yang jemput antar.. hehehe.


Friday, February 21, 2014

The Saturn Return

Do you know about The Saturn Return?  I never heard about that until I read an article on Cleo Magazine.

Artikel ini membahas mengenai Saturn Return dari sisi astrologi. Singkatnya ternyata pergerakan planet Saturnus yang berjalan dengan lambat mengelilingi matahari punya andil dengan kontemplasi kita menjelang usia 30 tahun. Kondisi ini merujuk dimana planet Saturnus kembali ke posisi semula sejak dia beranjak mengelilingi matahari yang dimulai tepat di hari kelahiran kita.  Saturnus memerlukan waktu sekitar 28-30 tahun untuk sekali mengelilingi matahari, itulah mengapa periode Saturn Return masing-masing orang akan terjadi sekitar umur 28-30, 57-59 dan 86-88 tahun. Di masing-masing periode usia itu, para ahli astrologi berteori bahwa manusia akan mengalami transisi menuju fase baru dalam hidupnya. Siklus yang pertama khususnya, akan menandai transisi menuju kedewasaan.

Dalam sistem astrologi, planet Saturnus merupakan simbol karma, pengendalian diri, struktur, dan kematangan. Ketika manusia mengalami fase saturn return, unsur-unsur tersebut sedikit banyak akan terkoyak, manusia akan mengalami kehilangan atau kegagalan, menganalisa banyak hal, membuat banyak keputusan penting dan berakhir dengan situasi yang lebih stabil.

Teori Saturn Return mungkin terkesan terlalu mengawang-ngawang. Namun every cloud has a silver lining untuk menuju sebuah fase baru. Tapi sebelum masuk ke fase baru itu, Saturn Return akan melakukan bullying pada kita. Menempa mental supaya menjalani kehidupan dengan cara terbaik di usia mendatang.

Satu yang pasti adalah bahwa fase usia 20an adalah periode ketidakpastian dan kebimbangan. Jadi bagi kita yang berusia late twenties, pasti mengalami banyak hal dalam pikiran yang menerawang. Pencapaian, kegagalan, dan semua yang sudah pernah dilalui. Ada yang merasa cukup puas dengan hidupnya, namun ada juga yang merasa hidupnya kacau balau. We’ll the good news is kalau kita merasakan kekacauan dan mempertanyakan pencapaian kita, it turned out just fine. At least it’s astrologically fine. #OKsip .. hahaha

****

Semua tulisan diatas diambil dari Majalan Cleo edisi bulan Februari 2014, dan tulisan ini gak akan berhenti dari gue meng-copy paste apa yang udah ditulis Majalan Cleo. Tulisan ini akan berlanjut ke fase Saturn Return gue.


Tuesday, February 18, 2014

Reminiscing 2013 ~ Another year of Lesson Learn

Yeay It's my first post in 2014 .. hihihi..
In fact I still have lots of pending stories of my 2013 trips, still can we skip those for a while to reminisce?
Yes reminiscing my summary of 2013 story.
A journey is not always about a trip, right? A life itself is a journey, a life journey...

#January
My 2013 began in the middle of forest and river. It's literally a forest in Central Kalimantan. They called it Taman Nasional Tanjung Puting I took a challenge to celebrate 2012-2013 live on board (LoB) on Sekonyer River with strangers. Yes, I called them strangers since we're just known each other at the airport (except Antho sih).. Hahaha. Well I didn't give a shit, I just though that it would give me different experiences, and I swore I would have deeply regret if I didn't do this trip. Having new year's eve in the middle of forest with zillions stars and fireflies was one of my favorite 2013. That was awesome indeed!!! 


"If you've got sound of trumpet, I've got sound of the jungle. If you've got fireworks, I've got fireflies Happy New Year".

It's just....Tanjung Puting was where the friendship began....