Bermula dari Airasia Big Promo di Mei 2011, Alhamdulillah jadilah trip 5 hari KL, HK, Macau Maret 2012.
Keinginan gue ke Hong Kong itu udah dari tahun tahun sebelumnya, melebihi keinginan ke Korea dengan alasan, satu-satunya negara di Asia yang memiliki Disneyland dan Madame Tussaud. Hahaha *cetek* :p
First thing to do adalah membuat itinerary. Mulai lah gue dengan googling "Must Visit Hong Kong", browsing MTR Map sampe browsing hostel murah. Kegiatan ini salah satu kegiatan yang paling menyenangkan buat gue, serius!! dan gue akan dengan senang hati berbagi itinerary detail (if u need, ask me then). Gue senang dengan kegiatan browsing tempat wisata, liat alamat dan browsing di peta untuk letak pastinya + melewati MTR station yang mana. --> emang passion nya ini kali yaaa (^_^)
Dari pengalaman gue bikin itinerary HK + Macau yang paling susah itu Macau, karena di Macau gak ada MTR jadinya hanya mengandalkan peta + alamat + lokasinya di macau island or taipa island. Ketika buat ini sih bener-bener gak kebayang ya Macau itu kayak mana.. hehe :)
Dari pengalaman gue bikin itinerary HK + Macau yang paling susah itu Macau, karena di Macau gak ada MTR jadinya hanya mengandalkan peta + alamat + lokasinya di macau island or taipa island. Ketika buat ini sih bener-bener gak kebayang ya Macau itu kayak mana.. hehe :)
Setelah itinerary jadi, dilanjutkan dengan bikin budget trip. Budget trip yang dibuat ini hanya untuk living cost disana + biaya beberapa tempat wisata yang udah pasti akan dikunjungi, exclude biaya belanja dan oleh-oleh pastinya. Selesai dengan budget dilanjutkan dengan International Travel Things To Do, intinya sih seperti "Do & Don't" nya ketika travel aboard dan perintilan kecil yang kira-kira penting untuk dibawa. Oh iya, pelajaran yang gue dapat dari browsing hostel..Kalau emang udah fixed dengan tempat nginepnya sebaiklnya langsung booked. Pengalaman gue menunda booked, ketika mau booked H-1 bulan penginapan yang kita mau sudah full!! Hehe...
Hal-hal yang harus gue ingetin, kira-kira:
Hal-hal yang harus gue ingetin, kira-kira:
- Kita pergi gak pake bagasi, so mau pake ransel / koper, please bear in mind berat nya gak lebih dari 7 kg. Maksimum cabin itu 7 kg.
- Cairan di cabin. Secara kita gak pake bagasi, diinget ya pembersih muka, sabun, parfum, dan toiletries lainnya botolnya gak lebih 100ml setiap botol dan dimasukkan kedalam transparent bag.
- Cuaca di Hong Kong lagi peralihan dari musim dingin ke musim semi. Kemarin gue liat di web antara 19 - 21 derajat. Posting temen gue baru-baru ini 17 derajat. Jadi jangan lupa jaket dan semacamnya.
- Sepatu. Kenapa gue bilang sepatu, incase mau masuk ke Casino, gak boleh pake sendal.
- International Adaptor. Gue confirm ke temen gue disana itu colokan 3 kaki, jadi charger blackberry jangan lupa diganti, eh bawa dua-duanya aja deh biar aman. (Ternyara dibeberapa hostel mereka justru nyedian colokan kaki 2 kayak di Indonesia, jadi biar aman tetep bawa dua-duanya).
- Saran gue sih bawa another pocket bag, maksudnya tas lipat.. In case bawain jadi tambah banyak pas pulang.
- Bawa tas kecil untuk nyimpen passport, duit, tiket dan dokumen lainnya.
- PULPEN!! Kind of small stuff tapi bantu banget buat isi imigration card biar gak gantian.
- Bawa obatan-obatan pribadi!!
- Tissue dan Tissue basah
Terinspirasi dari novel "Life Traveler" gue dan Wanda beli "Space Maker" untuk bikin baju" jadi lebih tipis dan nyisain banyak space dan beli "Flat Back Travel Pillow". Kedua barang ini bisa dibeli di Ace Hardware dan bisa di googling untuk masing-masing kegunannya.
Selesai itu semua, H-1 gue web check-in semua tiket jadi nanti pas di Bandara gak terlalu ribet sama check-in secara pas pergi kita semua gak pake bagasi, ceritanya "backpacker". Hal yang rutin gue lakukan adalah gue kirim nomor penerbangan gue + seat + take off time ke temen gue untuk semua penerbangan (dengan catatan, gue bilang ada kemungkinan gue akan tukeran dengan yang duduk didekat jendela ketika seat resmi gue gak disitu... hehe). Somehow it's just small thing to do that maybe useful for someone knowing your flight
Selesai itu semua, H-1 gue web check-in semua tiket jadi nanti pas di Bandara gak terlalu ribet sama check-in secara pas pergi kita semua gak pake bagasi, ceritanya "backpacker". Hal yang rutin gue lakukan adalah gue kirim nomor penerbangan gue + seat + take off time ke temen gue untuk semua penerbangan (dengan catatan, gue bilang ada kemungkinan gue akan tukeran dengan yang duduk didekat jendela ketika seat resmi gue gak disitu... hehe). Somehow it's just small thing to do that maybe useful for someone knowing your flight
Hari H, gue post di facebook "a low-budget traveler yet 'boodschappen doen' lover and mmhm a dress-up flashpacker indeed". Hehehe --> Norak ya :p
Day #1
Berangkat dari terminal 3 Soekarno Hatta International Airport. Lagi-lagi gue norak baru pertama kali ke Terminal 3 yang notabenenya terminal baru. Selesai urusan administrasi dan imigrasi kita foto-foto pastinya. (FYI pas ditimbang backpack gue ternyata beratnya 10 kg..huahaha!!).
Take off jam 06.25 menuju LCCT, Kuala Lumpur dan karena penerbangan ke Hong Kong masih jam 16.10, sesuai dengan itinerary kita akan ke Putrajaya dengan alasan ini salah satu tempat yang bisa dikunjungi yang dekat dari Bandara. Gue gak akan detail jelasin apa itu putrajaya karena udah pernah gue bahas di trip Kuala Lumpur. Intinya Putrajaya itu distrik pemerintahan Negara Malaysia. Sebelum ke Putrajaya berniat titip bag, tapi ternyata penitipan tas di LCCT lebih mahal dari di KL Sentral, disini itu 18 RM per day, jadinya kita mengurungkan niat titip bag..hehe..
Sebelumnya kita sempet beli Tune Card seharga 10 ringgit yang sangat berguna untuk para pengguna blackberry. Paket blackberry per hari nya itu cuma kena 0.98 ringgit (98 cent). Bisa minta tolong sales nya untuk setting di HP kita.
Sebenarnya operator Indonesia ada kerjasama dengan beberapa negara tetangga. All u got to do is go to Customer Center terdekat dan tanya SEJELAS MUNGKIN.
Perjalanan ke Putrajaya gak semulus yang gue banyangkan. Sangat berniat low budget kita naik KL-Transit ke Putrajaya dengan biaya 5,5 RM. Dari LCCT kita naik shuttle bus ke Salak Tinggi Station, dari sini kita naik train ke Putrajaya Station. Berdasarkan pengalaman gue sebelumnya, disini itu ada taxi yang bisa mengantar kita keliling Putrajaya yang ketika gue kesana biayanya udah 45 RM per taksi kecil dan 75 RM per taksi besar. Niat 1 taksi bareng-bareng kita mau naik taksi besar but unfortunately saat itu taksi besar gak ada yang available. Akhirnya diputuskan naik bus ke Masjid Putra (disebelah masjid ini ada food court buat kita makan siang). Berbekal tanya-tanya naiklah kita bus no. 300 dan diturunkan di hatle JPM yang katanya deket dengan Masjid Putra. Turun dari sini kita bingung *#@?!8#@? Si supir sih ngasih tau kita tinggal jalan lurus aja, tapi kita gak percaya gitu..kita mikirnya malah salah turun trus berniat nunggu bis yang benar-benar lewat Masjid Putra. Ada kali 30 menit lebih kita nunggu (diselingi foto-foto tentunya) ternyata bus yang dimaksud gak lewat-lewat. Hopeless kita nanya lagi sama orang, dan orang juga nyaranin jalan. Akhirnya kita memutuskan jalan yang ternyata gak deket..hehe, mayan yaa.. manggul ransel + geret-geret koper.. hihihihi.
Wuih akhirnya sampai juga, dengan tidak pernah lupa untuk foto-foto kita langsung ke food court untuk makan siang. Setelah makan gue, rizka dan yayi sholat Dzuhur di Masjid Putra. Ternyata untuk pakaian yang menurut mereka kurang proper harus pake "robe" atau jubah sebelum masuk ke Masjid dan mereka memang menyediakan "robe counter".
Sunrise from Terminal 3 Soetta |
Terminal 3 Soetta |
Sebelumnya kita sempet beli Tune Card seharga 10 ringgit yang sangat berguna untuk para pengguna blackberry. Paket blackberry per hari nya itu cuma kena 0.98 ringgit (98 cent). Bisa minta tolong sales nya untuk setting di HP kita.
Sebenarnya operator Indonesia ada kerjasama dengan beberapa negara tetangga. All u got to do is go to Customer Center terdekat dan tanya SEJELAS MUNGKIN.
- Cara set manual setting.
- Operator yang kerja sama dan nama network yang akan muncul ketika di-scan.
- Biaya per hari nya.
- Syarat lain yang mungkin berlaku
Perjalanan ke Putrajaya gak semulus yang gue banyangkan. Sangat berniat low budget kita naik KL-Transit ke Putrajaya dengan biaya 5,5 RM. Dari LCCT kita naik shuttle bus ke Salak Tinggi Station, dari sini kita naik train ke Putrajaya Station. Berdasarkan pengalaman gue sebelumnya, disini itu ada taxi yang bisa mengantar kita keliling Putrajaya yang ketika gue kesana biayanya udah 45 RM per taksi kecil dan 75 RM per taksi besar. Niat 1 taksi bareng-bareng kita mau naik taksi besar but unfortunately saat itu taksi besar gak ada yang available. Akhirnya diputuskan naik bus ke Masjid Putra (disebelah masjid ini ada food court buat kita makan siang). Berbekal tanya-tanya naiklah kita bus no. 300 dan diturunkan di hatle JPM yang katanya deket dengan Masjid Putra. Turun dari sini kita bingung *#@?!8#@? Si supir sih ngasih tau kita tinggal jalan lurus aja, tapi kita gak percaya gitu..kita mikirnya malah salah turun trus berniat nunggu bis yang benar-benar lewat Masjid Putra. Ada kali 30 menit lebih kita nunggu (diselingi foto-foto tentunya) ternyata bus yang dimaksud gak lewat-lewat. Hopeless kita nanya lagi sama orang, dan orang juga nyaranin jalan. Akhirnya kita memutuskan jalan yang ternyata gak deket..hehe, mayan yaa.. manggul ransel + geret-geret koper.. hihihihi.
Wuih akhirnya sampai juga, dengan tidak pernah lupa untuk foto-foto kita langsung ke food court untuk makan siang. Setelah makan gue, rizka dan yayi sholat Dzuhur di Masjid Putra. Ternyata untuk pakaian yang menurut mereka kurang proper harus pake "robe" atau jubah sebelum masuk ke Masjid dan mereka memang menyediakan "robe counter".
In front of Putra Mosque and wearing robe |
Saran: Kalau naik taksi sebaiknya pake argo aja, jangan mau kalau dikasih harga borongan. Pengalaman gue dari Putrajaya ke LCCT pake argo sekitar 52 RM, sebelumnnya sempet ditawarin harga borongan 80 RM. Kalaupun memang tenyata taksi argo mahal, at least kita puas karena harganya jelas.
Take off 16.10 perjalanan Kuala Lumpur - Hong Kong sekitar 4 jam. Tidak ada beda waktu antara Malaysia dan Hong Kong tapi beda 1 jam lebih dulu dengan Indonesia. Landing sekitar jam 9, finally here!!! Hong Kong International Airport. Number #1 best airport 2011. (^_^) (intermezzo : suddenly googling and turns out Incheon International Airport (South Korea) is the best airport 2012... aaarrgghh tidak!!!! ;p)
Berkeinginan untuk nikmatin airport, kita gak buru-buru urus imigrasi. Kita duduk-duduk, foto-foto, isi immigration card baru deh keluar imigrasi. Keluar imigrasi juga gak langsung keluar, kita muterin bandara nya.. Huahaha.. superb noraknya!. Disini ada counter yang jual octopus card dengan harga 150 HKD dan bisa dipakai 100 HKD, tapi nanti sisanya bisa di refund. Octopus card adalah kartu yang bisa digunakan di Hong Kong untuk transportasi MTR, bus dan 7/11 dan memang dikhususkan untuk turis.
Notes : Sebelum keluar bandara, sebaiknya tanya sebanyak-banyaknya ke information center how to get to your penginapan, karena petugas bandara udah pasti bisa bahasa inggris jadi mudah untuk komunikasi dan kalau perlu minta ditulisin nama + alamat penginapan kita dalam bahasa cina (perlu sih..hehe). Jangan lupa ambil semua peta yang berhubungan dengan perjalanan kalian. It really helps! Gpp ambil banyak, gratis ini.. hehe..
Setelah melakukan semua itu, akhirnya kita memutuskan naik bis. Penginapan pertama kita "Traveler Friendship Hostel" di Tsim Sha Tsui, itu adalah halte ke 13 dari bus yang kita naikin. Jadi disetiap bus itu ada layar kecil yang nunjukin next stop, cuma dalam bahasa cina, so all you got to do is knowing the bus stop number.
Ah ya sebelumnya kita sempet ngobrol sama Bapak yang sepertinya kasian ngeliat 7 cewek di Bandara tak tau arah... hehe. Bapak ini sungguh baik, beliau lah yang menyarankan untuk naik bus ke penginapan. Whoever you are, thanks a lot Mr.!!
Tips:
- Kalau naik taksi agar dipastikan kalian tahu bahasa cina dari tempat tujuan kalian untuk ditunjukkin ke supir taksi, karena kebanyakan supir taksi gak bisa bahasa inggris.
- Kalau naik Airport Express agar dipastikan kalian sudah tau jalan ke penginapan dari MTR Stationnya. Airpot Express ini hanya berhenti di tiga statiun yaitu Tsing Yi (Lantau Island), Kowloon (Kowloon Island) dan Hong kong (Hong Kong Island).
- Kalau naik bus agar dipastikan turun di halte keberapanya. Di Terminal ada peta besar yang menunjukkan jalur bus, jadi bisa hitung turun di halte ke berapa melalui peta ini.
Setelah turun di halte ke 13 dan sedikit muter-muter nyari hostel, sampailah kita ke gedung Mirador Mansion. Hostel kita ini berada di lantai 13 blok E1. Di HK dalam 1 building bisa terdiri dari beberapa hostel, biasanya sih udah jelas banget di alamat yang tertera. Mirador Mansion ini semacam gedung pertokoan berikut apartment yang dijadikan hostel. Di pintu masuk hostel ini ada beberapa penjaga yang mencatat tamu yang datang dan kita diminta nunjukin passport, satu passport per group.
Hal pertama ketika sampai di blok E1 adalah check-in dengan deposit 200 HKD dan ketika lagi ngomong dengan petugas hostel pake bahasa inggris, gue keceploan ngomong kata "besok", disautin aja gitu sama petugas hostelnya, ealah ternyata pertugas hostel nya orang Indonesia. Hahaha, karena tahu pribumi jadi deh percakapan dilanjutkan dengan bahasa Indonesia.
Setelah sampai kamar dan berberes kita mencari makan malam di 7/11 tentunya. Di 7/11 ini ada mie yang kata temen gue dijual di Indonesia, walaupun gak ada lambang halal nya tapi ketika gue baca ingredient nya gak nyebut kata babi, jadilah gue beli. Ternyata memang enak, sepertinya ini mie kedua terenak setelah indomie..hehe *lebay*. Selesai makan kita berberes, mandi, sholat dan istirahat untuk perjalanan besok dan pindah hostel. Selamat istirahat malam pertama :)
Day #2
Yap pindah hostel adalah hal pertama yang harus dilakukan di hari kedua. Di awal cerita gue udah bilang kalau hostel pertama yang kita tuju udah full, jadilah H-1 bulan kita grabak grubuk nyari hostel murah lagi. Dapat yang murah untuk 23 - 25 Maret, selain karena tanggal 22 di hostel ini udah full kita juga sempat berniat tidur di Bandara. Tapi demi menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi (diusir petugas bandara karena ada 7 cewek tiba-tiba ngelesoran tidur di kursi) kita mengurungkan niat nginap di Bandara. Akhirnya mendadak kita nyari hostel lagi dan ini lah yang membuat kita harus sedikit repot pindah hostel.
Pagi-pagi buta kita udah check-out dan check-in di hostel kedua "Budget Travel Hostel" di Room 703, Flat 7-Sincere House, 83 Argyle Street, Mongkok (Exit D3 MTR Mongkok station). Selesai check-in, kita dapat info kalau bisa beli tiket Madame Tussaud dan Disneyland dari hostels tempat kita nginap dan bisasanya lebih murah. Di web harga paket Madame Tussaud + Tram (PP) + Sky Terrace = 220 HKD, di hostel jual 200 HKD jadilah kita beli di hostel, dan tiket Disneyland 399 HKD (kalau beli on the spot sekitar 450 HKD, kalau beli online sama 399 HKD juga). Sebenarnya tiket lebih murah karena si hostels beli online. Gue sempet liat di board hostel ada salah satu hostel yang jual bahkan dibawah harga tiket online.
FYI, penginapan kita sungguh sangat dekat sekali dengan Ladies Market lho (^_^)
Rencana hari ini adalah Avenue of Stars, Hollywood Road, The peak, Madame Tussaud, dan Sky Terrace.
Avenue of Stars. Naik MTR dari Mongkok Station ke East Tsim Sha Tsui, Exit J (atau MTR Tsim Sha Tsui, Exit E). Tempat ini semacam 'walk of fame' nya artis china dimana mereka membuat cetakan kaki / tangan. Tempat ini juga berbatasan langsung dengan laut (sungguh gue gak tau apa nama laut ini, mungkin yang sering disebut victoria harbour). Kalau kita lihat ke seberang laut akan terlihat gedung-gedung pencakar langit nya Hong Kong, that's why tempat ini juga merupakan tempat favorit untuk lihat "Symphony of Light" pada malam hari.
Avenue of Stars |
Avenue of Stars - Bruce Lee |
Avenue of Stars - Jackie Chan |
Avenue of Stars - Aaron Kwok |
Hollywood Road. MTR Central station Exit D2. Sampai keluar D2 ini kita sudah mengikuti petunjuk untuk belok kanan dan harus mencari Central Mid-Level Escalator. Sampai tiba ditempat yang di Indonesia disebut 'perempatan lampu merah' kita semua bingung. Tempat ini sungguh penuh dengan orang, seperti di film-film Amerika yang ketika lampu merah nyala, banyak orang nyebrang jalan dari segala penjuru. Memanfaatkan moment ini kita malah foto-foto..hahaha (semacam traveler narsis :p). Disini kita gak berhasil ke hollywood road karena selain udah tengah hari, kita juga udah laper. Akhirnya kita makan Mc.D dan memutuskan langsung ke The Peak.
Berdasarkan wikipedia, Hollywood Road was the second road to be built when the colony of Hong Kong was founded, after Queen's Road Central. Tempat ini juga terkenal dengan antique shop, furniture dari Dinasti Ming and ancient stuffs. So, antique lover do not forget to put this place on the list.
The peak. Take the peak tram from the lower peak tram terminus on Garden road. Or Take bus no. 15 Exchange Square bus terminus in Central. Seharunya kita mencari peak tram terminus karena tiket kita udah termasuk Tram (PP), tapi kita malah nyari bus terminus. Awalnya kita gak niat-niat banget naik bus, tapi entah kenapa malah berujung di bus no. 15 ini. Baiklah jadi kita jalan ke bus terminus yang notabenenya ada dibawah gedung Exchange Square. Sampai exchange square kita malah kegirangan sendiri dan mulai berasumsi kalo One & Two Exhange Square ini adalah seperti Bursa Efek Indonesia tower 1 tower 2. Dugaan ini diperkuat dengan adanya Hong Kong Exchanges and Clearing Limited. Karena kita adalah regulator pasar modal jadi merasa wajib foto disini..hahaha *superb ya noraknya* :p. Akhirnya naiklah kita bus no. 15 yang merupakan bus tingkat. Lagi-lagi kita merasa harus naik diatas karena di Indonesia udah gak lagi bus tingkat :p. Kalau naik bus ke the peak jalan yang dilewatin berkelok-kelok karena kita naik ke gunung (padahal kalau naik Tram tinggal lurus doank keatas.. hehe).
Tiba-tiba bus no. 15 ini mogok saja sodara-sodara!! dan kita di transfer ke bus berikutnya. Yakz, ternyata bus ini sangat mirip dengan metromini P.15 yang suka mentransfer penumpang.. hahaha. Tapi that's an unique experience. Setelah berkelok-kelok dengan selalu bilang "wah keren ya" setiap ngelewatin rumah besar dan bagus, kita sampai juga di The Peak terminus. The peak ini terdiri dari 2 gedung - The Peak Tower dan The Peak Galleria. Di The Peak Tower inilah ada Madame Tussaud, Sky Terrace dan yang cukup penting buat gue ada 'Hard Rock Shop' (^_^). Di The peak juga ada cetakan kaki yang menunjukkan jarak kota-kota besar dari Hong Kong. Contoh : New York itu 12979 km dari Hong Kong.
Wish List (^_^) |
The Peak - From Wanda's Pic |
The Peak - From Wanda's Pic |
Madama Tussaud. Horay Horay akhirnya gue ke Madame Tussaud *joget-joget* :p. Madame Tussaud itu adalah museum patung lilin. Dulu di Asia cuma ada di Hong Kong dan Shanghai, dan baru buka di Bangkok 2010. Di Madame Tussaud Hong Kong ini ada 9 Figures buka disini aja buat detailnya. Selesai muterin Madame Tussaud gue malah berkeinginan untuk ke Madame Tussaud pertama yaitu di London... Hihihiihi.
Sebelum makan siang gue memutuskan untuk ke Hard Rock Shop dulu. Membeli kaos hardrock salah satu 'things to buy' buat gue dan no need any comment for this.
Kita makan siang di The Peak Gallery dan berpisah. Pasalnya gue, rizka, inez, yayi gak mungkin makan di restoran china. Ketika wanda, tessa dan sari makan ramen, kita berempat terdampar lagi-lagi di Mc. D.. hehe *ya nasib* :p
Sky Terrace. Kita menunggu lumayan lama untuk sampai gelap demi liat HK city from the peak at night. Tempat untuk lihat pemandangan ini dari sky terrace yang ada di paling atas The Peak Tower.
Ohya menurut gue city from the peak ini bagus nya dilihat malam hari. Jadi spare 2 hari untuk liat HK from the peak dan Symphony of Light. Dannn... disini dingin banget cyynn!!! Sekitar 10 derajat kalau gak salah. Akhirnya gue merasakan dinginnya luar negeri, hehehe,, yang gue heran udah sedingin ini pakaian orang sini itu tetap mini + stocking + boots tentunya (mereka udah biasa kali ya...).
Dan mitos kalau orang Indonesia tersebar diseluruh penjuru dunia sepertinya benar. Udah berusaha pake bahasa inggris untuk mintain fotoin sama orang, eh tau nya orang indonesia juga.. hahaha.. Yaya.
Ladies Market part I. Gak kuat lama-lama di Sky Terrace kita memutuskan balik dan menggunakan Tram. Ternyata Tram nya ngantri sampai keluar gedung, alhasil ngantri sampai kedinginan -.-". Dari Tram Terminus kita jalan ke MTR Central Station (disini jalan kaki petunjuk gak terlalu susah walaupun kadang cukup jauh jalannya) dan balik ke hostel. Secara hostel kita sangat dekat dengan Ladies Market, jadi moment sebelum tidur digunakan untuk belanja!!!
Ternyata Ladies Market gak se-oke yang kita banyangkan. Kalau untuk beli oleh-oleh atau souvenir boleh lah, tapi tidak untuk fashion. Akhirnya kita jalan gak cuma di Ladies Market tapi disekitar Mongkonk yang dibawah setiap gedung itu isinya toko-toko dari mulai baju, sepatu, elektronik sampai kosmetik yang sepertinya disebut dengan Argyle Center, karena letaknya memang di Argyle street. Banyak toko kosmetik dengan label "Sasa" atau "Bonjour". Hey ladies, if want to buy cheap cosmetic or perfume, go and find this shop.
Waah emang jalan rame-rame girls only itu paling seru!! Waktu itu aku juga trip ke Macau bareng sahabatku. Cerita lengkapnya bisa dilihat disini
ReplyDeletehttps://ceritanggita.blogspot.co.id/2017/10/macau-di-bulan-maret.html
Salam kenal :)