Abis membaca tulisan dari beberapa travel blogger
yang intinya tentang surat terbuka untuk Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, kritik dan saran untuk kemajuan pariwitasa
Indonesia dari mereka-mereka yang cinta Indonesia dan peduli akan pariwisata
Indonesia.
Dan gue jadi keikutan
pengen nulis, iya emang anaknya ikut-ikutan. Tapi tulisan ini bukan
tentang surat terbuka, cuma tulisan dari bocah yang pernah bercita-cita jadi
Menteri Pariwisata. Hooh aneh emang cita-citanya, sampai ketika di
facebook ada semacam games “how well do you know me?” hal ini gue jadiin pertanyaan, “gue mau jadi menteri apa?” .. Banyak yang salah jawab ketika itu, gue yang berlatar belakang pendidikan sebagai akuntan diduga ingin menjadi
Menteri Keuangan.. Hahaha, salah besar saudara-saudara! :P Well currently I trapped as a
government slave instead yang masih senang jalan-jalan dan sedikit menulis.
Travelling hari gini
makin trendy yaa, semacam ketinggalan jaman kalau long weekend cuma di
rumah.. *iya ini gue juga masih sering merasa kayak gini kok* .. Hahaha. Apapun
alasannya semakin banyak orang yang jalan-jalan. Ah menurut gue orang dari
dulu juga jalan-jalan sih, cuma saja dulu teknologi belum secanggih sekarang
yang seluruh dunia bisa tau kita lagi kemana ama siapa #eh . Dulu bukti sebuah perjalanan hanya bermodalkan
kamera film yang kudu cetak baru foto bisa dilihat dan itupun hanya kita sendiri yang menyimpan,
cuci cetak aja mahal, boro mau cetak lebih buat dibagi ke orang.
Hahahahahaha....
Kalau ditanya kenapa
sih Ri, segitunya pengen jalan-jalan terus. Jawaban pertama pasti “PETA”. Kenapa gitu? Iya karena seinget gue (sebelum gue dibelikan majalah Bobo, komik donal bebek, sampai majalah kawanku & gadis) buku
pertama yang dibuka Papa didepan mata gue itu ATLAS INDONESIA & DUNIA, dan Atlas ini masih gue simpan sampai sekarang padahal gue yakin itu negara banyak yang udah berubah, secara di Atlas itu Russia masih disebut Uni Soviyet.