Wednesday, July 3, 2013

Satu Malam di Tinabo

TAKABONERATE ...

Tempat yang awalnya gak pernah terlintas untuk gue datangain dalam waktu dekat, bahkan sebenarnya gak ada di list gue untuk Indonesia.

It's just our ego that finally made us really want to come to this place.

Kesalahan awal kami adalah ketika membeli tiket pulang tanpa memperhatikan hari yang membuat kami cuma punya 4 hari efektif untuk ke Takabonerate.

Before the day came I asked my friend, "I only have 4 effective days to go to Takabonerate, can or cannot?"
Yes, you can but you will just get tired because you're gonna spend more time on the way instead of in Takabonerate, he said.

Well again, it's our ego! Despite the fact that we're gonna spend more time on the way, we still chose to go there. So here we go Takabonerate...

Buat gue setiap perjalanan pasti punya cerita sendiri. Walaupun terkesan memaksa, gue gak akan lupa satu malam di Tinabo. 

Pada akhinya gue cuma pergi berdua tessa dan disini kami bertemu 10 teman baru. Teman yang menurut gue unik, emang sih gue kenal mereka cuma satu malam tapi gue bisa cerita tentang beberapa dari mereka, tentang apa yang mereka lakukan yang keinget diotak gue..

Mari kita kenalan dulu siapa 10 orang itu... Sebenarnya mereka terdiri dari dua group. 
7 orang dari group yang ngikut travel organizer dan 3 orang group backpacker. 

Dua orang Dive Operator.. sebut saja yang satu namanya si om dari Wisata Bahari Indonesia dan Gracia Posumah dari Safari Dive Manado.

Dua orang Trip Organizer.. Intan Primadewi dari Berangan Trip Surabaya dan Vindhya Birahmatika Sabani, co-founder @ibupenyu.

Si mungil travel journalist bernama Grace yang sedang membuat film pendek untuk CV dia menjadi presenter acara traveling.

Pasangan Heri dan Nurul, pasangan malu-malu tapi mau yang membuat kami semua bingung, sebenarnya mereka sedang pdkt atau sudah jadian? hehe :)

Terakhir 3 backpacker asal bandung yang tergabung dalam @3sangsaka bernama Anisa, Baduy dan Fiersa Bersari.

Orang-orang yang gue sebut diatas udah pernah gue tweet sebelumnya.. so what's make them special?

Jadi ketika gue dan tessa datang, kami ditempatkan satu rumah bersama orang-orang ini. Perkenalan awal basa-basi lah yaa...
Setelah makan siang kami pergi ke tempat untuk snorkeling dan diving. Sebelum berangkat itu sempat hujan badai, jadi ada sekitar 20 menit kami nunggu hujan berhenti dulu.
Ketika snorkeling ternyata gak semua orang turun hanya beberapa karena bagi mereka yang diving mereka lebih prefer langsung turun ditempat diving.

#1
Tiga orang backpacker itu membawa bendera Merah Putih, awalnya gue agak bingung buat apa yaa bawa-bawa bendera dan ternyata mereka memang berniat mengibarkan bendera Merah Putih kemanapun mereka pergi, baik gunung maupun laut (no wonder namanya @3sangsaka) terutama si satu-satunya wanita di group ini Anisa Premous! Kali ini mereka berniat mengibarkan Sang Saka dibawah laut Takabonerate...well, that's good!

#2
Ketika di tempat diving yang katanya sekitar 13 meter kebawah, beberapa yang gak diving pun ikutan turun termasuk gue dan tessa. Kalau gue sih lebih karena penasaran aja pengen liat dari atas bagaimana dan sejauh mana mereka diving. Lalu lalu..... sebut saja namanya Baduy yang ternyata berasal dari komunitas free divers   Bandung. Tiba-tiba saja dia free dive tanpa tabung dkk menuju orang-orang yang sedang diving sampai dia berhasil pegang tabung oksigen salah satu diver..kwang kwang gue yang diatas terbengong bengong ngeliat kejadian itu.. Yeah, you can call me norak! Tapi ini kali pertama gue ngeliat orang free dive sedalam itu ... Baduy, you're kece!!

#3
Orang yang dipanggil si Om (jujur gue lupa namanya.. hahahaha) yang operator diving Wisata Bahari Indonesia ternyata selain membawa perlengkapan diving sendiri (kecuali tabung) juga membawa perlengkapan foto dan video under water. Ada kali satu koper isinya cuma kamera dan video kamera plus tripodnya.. hihihi... seru kayaknya bisa mengabadikan semua yang dibawah laut itu...

#4
Selesai snorkeling dan diving baliklah kami ke penginapan. Eits sampai di dermaga ternyata ada yang belum selesai, si jurnalis satu itu ternyata mau meng-interview dua orang diver profesional Gracia dan Vindhya (selain trip organizer ternyata dia juga diver professional). Jadi live interview dulu lah mereka, dibantu Fiersa sebagai camera man dan Prem a.k.a Anisa.

#5
Selesai mandi-mandi dan makan-makan malam ternyata mereka itu berencana untuk ber-api unggun. Taapii sebelum itu masih santai dulu. Sambil ngobrol dan liat foto, gue ngeliat Gracia dan Vindhya lagi nulis-nulis semacam diary.. Karena penasaran gue deketin, oalah ternyata mereka lagi ngisi log book tentang  pengalaman diving. Jadi ternyata ada buku khusus gitu yang harus diisi setiap habis diving, technically sih gue gak ngerti apa yang mereka tulis yang jelas bisa ada comment-comment dari sesama diver dan kudu minta tanda tangan sama guide divingnya...Hihihi.... people passion! :D

#6
Setelah cukup lama santai-santai akhirnya kami berjalan pantai sebelah kiri dari penginapan, berjalan agak keujung pantai mencari tempat yang pas untuk api unggun. Yaa kami semua minus grace dan si om. Ketika sudah merasa pas, kami berhenti dan mulai ngumpulin kayu. Udah pasti yang gerak nyari kayu yang cowok donk ah, ceweknya mah duduk-duduk doank.
Ditengah-tengah mereka ngumpulin kayu adalah seorang penyanyi Indie asal Bandung, sebut saja namanya Fiersa yang ternyata setiap malam sering muter lagu-lagu kesukaannya termasuk lagu-lagunya dia.
Tiba-tiba dia bilang "eh eh dengerin ini deh. Ini sebenarnya puisi temen yang gue bikinin musikalisinya. Gue suka banget puisi ini, kisah nyata tentang CINTA BEDA AGAMA". (oops kepencet capslock!)
Semua terdiam. Gue?? Gue yang saat ini kebetulan lagi tiduran diatas pasir dan mencoba menikmati zillion stars dalam hati cuma bisa bilang "Damn you, Fiersa!"

#7
Api unggun jadi!!! Duduk lah kami disekitaran api unggun. Lagi-lagi Fiersa yang punya ide. "eh eh ditempat manapun, gue Prem dan Baduy selalu main sambung kata. Kita main itu aja yuks biar tradisi kita bertiga gak hilang". Nah, demi menghilangkan kegaringan setujulah kami main sambung kata.... Gue gak tau sih harus bilang apa, tapi permainan ini sungguh bikin kami mingle. 
Pada tau kan ya permainan ini. Jadi satu orang nyebutin kata pertama, orang berikutnya menyambungkan dengan menyebutkan kata dari awal. Begitu seterusnya sampai ketika ada yang salah maka akan kena hukuman. Standar hukuman yang dikasih Truth or Dare! Sejujurnya gue bingung sama permainan truth or dare ini, kalau mainnya sama orang yang baru kenal dan milih truth trus kalau gue bohong pun mereka kan gak tau yaaa...Hehehe

#8
Bosan dengan permainan. Menjelang tengah malam, Fiersa ngingetin untuk foto Bintang. Kali ini pake kamera Intan. Foto bintang yang dimaksud ternyata bukan sekadar foto bintang tapi foto bersama bintang dan nama yang dibuat dari cahaya. Gue baru tau bisa sekeren itu jadinya. Gpp bilang gue norak!
Iya ternyata bintang memang bisa difoto tapi harus pake tripod dengan beberapa hal yang harus di-setting.
Dan disini gue juga baru tau salah satu penyebab kenapa di kota jarang keliatan banyak bintang. Bukan, bukan hanya karena polusi tapi ternyata karena distorsi cahaya. Terlalu banyak cahaya yang berasal dari gedung yang membuat bintang semakin tidak terlihat. Hohoho... ya ya masuk akal.

Dan voila! inilah hasil foto bersama bintang...

Foto oleh : Fiersa. Kamera : Intan

Foto oleh : Fiersa. Kamera : Intan


Dan ini lah para wanita....
Kiri ke kanan (Prem, Tessa, Riri, Gracia, Intan, Vindhya, Nurul)

Foto oleh : Fiersa. Kamera : Intan
Foto oleh : Fiersa. Kamera : Intan

Jujur ya gue sangat bersyukur alhamdulillah dipertemukan sama orang-orang walaupun cuma satu malam. Selain karena mereka unik, karena kalo gak ada mereka malam itu di Tinabo, gue bisa garing krik krik krik berdua doank sama Tessa.. Hahaha.. Paling ujung-ujungnya nonton TV trus tidur.. (alhamdulillah ini gak kejadian)

Besoknya kami berpisah. Mereka balik ke pagi dari Tinabo karena berencana akan mengunjungi beberapa gugusan pulau Takabonerate lainnya. Gue dan Tessa stay sampai siang karena akan foto-foto keliling pulau dan snorkeling dulu.

Sebelum pisah kami sempat foto-foto di depan penginapan.

Foto oleh : Baduy diambil dari blog Fiersa (Foto minus si Om)

Malam di Selayar kami bertemu lagi. Makan bareng di rumah makan Sate dan Gado-Gado....Huahahaha 4 hari bosan sama ikan mereka, mau makan yang lain.

Setelahnya kami sama-sama datang ke acara Jamuan Kapolres untuk peserta tour pencinta Taman Nasional yang dibawa oleh Fadil (Fadil ini salah satu orang yang membantu ke Takabonerate, I'll tell you about him later).

well, Terima kasih temans untuk 1 malamnya.

Closing Intermezzo
07 Juli 2013 gue baca ini di timeline @FiersaBesari "Saat kau cerita ttg masa lalumu, tak sedikitpun perasaanku hilang. Aku malah ingin memelukmu sekuat aku bisa & berbisik semua akan baik2 saja".
Untuk kedua kalinya gue bilang dalam hati "Damn you, Fiersa"

And you, yes you! Fiersa's tweet is for you -xoxo- 


No comments:

Post a Comment