Friday, August 15, 2014

One Fine Day

One fine day and a short deep conversation

X : Apa kabar hati?
Y : Masih gini2 aja, ingin menjauh tapi masih enggan
X : Masih galau?
Y : Gak tau ya galau atau gak
X : Kamu cuma cukup berdiam diri. Dalam hening kamu bisa mendengar suara hati kamu. Kalau sudah tau kamu akan lebih kuat melangkah dan memutuskan. Nanti juga ada waktunya pengen menyendiri. Sekarang kalo masih setengah-setengah percuma.
Y : kalo ngobrol sama kamu berkaca-kaca selalu.
X : Mungkin aku semacam cerminan hati kamu. Aku suka gak sabaran, dan pengen nyeret kamu untuk ngomong jujur.
Y : Emangnya aku kurang jujur apa sama kamu
X : No no jujur sama diri kamu sendiri. Aku kalau liat kamu tuh kayak aku yang dulu, tapi kamu masih lebih bagus, gak melow parah kayak aku. Memalukan. Hahaha
Y : Mungkin aku udah mati rasa. Atau gak tau gimana nya rasa nya sedih. Tapi aku masih nangis kok.
X : Tapi menurut ku, yang bikin kamu nangis itu ketika kamu tahu semua pencitraan kamu gagal total.
Y : mmhm mungkin lebih tepatnya pembenaran yang aku buat sendiri.
X : Nah!! Trus kamu gak bisa bohongin aku, ada dalam diri kamu yang mau memunculkan dia apa adanya. Kamu cuma gak siap aja.
Y : Aku mau nangis!
X : Belum cape sama standard yang kamu buat sendiri itu? Standard itu buat bahagiain siapa sih mbak?
Y : Sebenarnya aku merasa jahat dan egois. Dengan seperti ini aku seperti membatasi dia. Aku gak pernah melarang, aku cuma selalu ingin tahu. Aku cuma pengen sama dia selagi aku bisa.
X : Kamu pengen dia bahagia ya? Dia juga pengen kamu bahagia. Kalau dia menahan diri sama persis sama yang kamu lakukan. Suatu hari kamu akan sadar bahwa jawaban semua ini bukan egois, kamu cuma gak percaya diri.
Y : Gak percaya diri kalau aku sanggup ninggalin dia gitu?
X : Bukan, gak percaya diri bahwa kamu layak bahagia dengan diri kamu sendiri, bahwa masih ada kebahagiaan lain, bahwa kamu layak dicintai.
Y : ....

-One Fine Day 08.08.2014-
Antara Jakarta Sorong.

3 comments:

  1. ini kok sedih emet ceritanya.. pukpuk riri..sabar ya Ri. semua indah pada waktuNya

    ReplyDelete
  2. Kamu sendiri yang bisa menentukan apa yang kamu mau...karena semua harapanmu sudah tersedia, kamu cuma tinggal menjemputnya saja...terserah dengan cara apa...semangat teman...

    ReplyDelete